Cina dan Thailand Bangun Proyek belah Jalur-Untungkan Indonesia(1/2)
(portonews.com)-Kita kuasai Selat Malaka dari Ide Strategis dengan menghadirkan Proyek Pelabuhan Kuala Tanjung Untuk Mencekal Singapura. Paham kan mengapa PM Singapura tidak suka Pemerintahan kita.
Mari kita lihat, kabar buruk bagi Singapura. Pemerintah Thailand kini serius membangun terusan atau Kanal Kra yang memotong jalur kapal2 internasional dari Laut China Selatan ke Laut Andaman pp.
Dibangunnya Kanal Kra praktis kapal2 tak perlu lewat Selat Malaka ke Singapura atau sandar mengisi logistik di Negara Singa itu, baru lanjut ke barat atau ke timur. Jika Kanal Kra Thailand dioperasikan, maka kapal2 dari Asia Pasifik ke Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika atau Eropa atau sebaliknya, bisa menghemat BBM, logistik, memperpendek jarak dan waktu pelayaran.
Dengan Kanal Kra penghubung Laut China Selatan dan Laut Andaman itu mempersingkat jarak tempuh lebih dari 1.500 km. Otomatis waktu tempuh lebih pendek 3-4 hari.
Pengamat energi dan Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik, Sofyano Zakaria mengatakan, selama ini kapal2 yang melintasi Selat Malaka dan mengisi bunker di Singapura. Ke depan, bisa potong kompas, via Kanal Kra ke China, Jepang, Korea dan negara lain di Pasifik. Pembangunan Kanal itu jadi harapan serta membuka peta persaingan baru di sektor pelayanan.
Daerah sekitar “Aceh Indonesia” ikut dapat berkah dari pembangunan Kanal Kra. Daerah ini akan dilintasi kapal2 dari negara2 Indochina ke Australia dan Selandia Baru pp. Dampak lain, menumbuhkan kegiatan ekonomi baru, termasuk logistik kapal, perdagangan komoditas ekspor-impor dll”.
Kanal 100 km di wilayah Isthmus ini dilengkapi dermaga2 yang mampu menampung kapal berbobot 500.000 DWT. Sebagai catatan, selama ini kapal2 yang melintas dan bersandar di Singapura hanya dilalui kapal berbobot 300.000 DWT, atau Malaccamax.
Thailand tak perlu ber-darah2 membiayainya. Dikabarkan China dan Jepang siap mengggelontorkan dana investasi US$28 miliar untuk proyek Kanal ini. Sebab, negara yang paling berkepentingan dengan proyek itu China dan negara2 Asia Timur.
Direktur Dewan Riset Nasional Bidang Ekonomi dan Administrasi Bisnis Thailand, Chian Kuangyaidit mengatakan China lama memantau politik di Thailand, dan proyek ini jadi idaman rencana nasionalnya. Thailand untung dari penetapan dua zona ekonomi khusus di kanal itu.
Selama 10 tahun pembangunan konstruksi proyek ini menyerap lebih dari 2,5 juta tenaga kerja, serta merangsang investasi asing minimal 2T Baht atau US$61 miliar. Dari proyek ini, pendapatan penduduk Thailand bisa meningkat hingga rata2 500.000 Baht atau Rp200 juta per orang per tahun.
Industri pariwisatanya akan lebih berkembang, kapal2 yang membawa banyak turis dari Pattaya dan Ibu Kota Bangkok bisa masuk ke Phuket atau tempat2 wisata lain di pesisir barat. (Subandi-72; https://www.portonews.com/2018/peristiwa/internasional/kanal-kra-membelah-thailand-mencekik-singapura/)-FR* Bersambung………
Leave a Reply