Belanda nyaman hidup dibawah permukaan laut

Beberapa kota pantai sering banjir (Rob) walau tidak ada hujan? Itu hal biasa. Maksudnya biasa karena berlangsung relative lama dan belum tampak signifikan hasilnya walaau Pemangku kepentingan telah mengupayakan. Lha bagaimana Belanda mengatasinya? Yuk kita kutip dari hwc2015.nvo.or.id :

 

“Bagaimana bisa hidup di bawah permukaan laut? Kecuali makhluk hidup itu bukan manusia atau berteknologi canggih untuk bisa bertahan hidup di bawah air”. Belanda yang mayoritas  wilayahnya di bawah permukaan laut. Dikutip dari weekenddnotes.com 2/3 dari wilayah Belanda rentan banjir dengan 25% di bawah permukaan laut dan 50% kurang dari 1m di atas permukaan laut.

 

Yuk kita kenali Belanda lebih dekat, rahasianya dan yang bisa kita pelajari dari negeri yang terkenal dengan 1000 kanal. Belanda atau Netherland (berarti tanah rendah). Terletak di Eropa barat berbatasan Jerman, Belgia, Laut Utara dan jadi aliran muara2 sungai di Eropa. Letak strategis ini membawa untung,  salah satunya mudah berkunjung ke negeri kincir angin.

 

Tapi membawa kerugian besar. Pengalaman teman saya yang lulus kuliah di Perancis menceritakan :

“Cuaca di Belanda lebih ekstrim dibanding Perancis, karena letaknya lebih utara dari negara Eropa lain (kecuali Finlandia, Denmark, dan Eropa utara)”.

 

Ini berdampak buruk bagi hidup warga Belanda. Berbatasan Laut Utara memungkinkan Belanda diserang ganasnya deburan ombak lautan yang tiap saat bisa menenggelamkan Belanda. Seperti yang pernah dialaminya, banjir (1953) menyebabkan ratusan warga Belanda meninggal dan kerugian besar.

 

Belanda tidak tinggal diam membiarkan air mudah meluluh lantakkannya. Belanda mulai membuat infrastruktur bagus, semua di tata rapi, tertib, dan saling berkesinambungan satu sama lain. Mulailah Belanda membuat manajemen air, penghalang laut, membangun bendungan2 melindungi wilayahnya agar tidak tersapu ganasnya ombak lautan.

 

Ber- tahun2 kincir angin memompa air ke laut agar daratan mengering. Tanah2 rendah dikawal dengan tanggul dan kawasan2 di Belanda direklamasi (disebut polder). 19 polder pengeringan kincir angin dari Kinderdijk jadi situs UNESCO. Bendungan pertama selesai dibangun (1958) di Sungai The Hollandse Ijssel. Konstruksi yang terkenal : Afsluitdijk (Penutup Tanggul), memisahkan danau Ijssel dengan Laut Wadden.

 

Usaha dan kerja keras kreatifitas dan inovasi berperang melawan kondisi alam pembawa petaka dan bertahan demi keberlangsungan hidup negara Belanda tidak sia2. Kerja keras berhasil hebat dan menakjubkan. Dunia mengakui kehebatan orang2 Belanda dan ada hal2 yang identik Belanda, pertama di Belanda banyak kincir angin maka negara ini dijuluki Negeri Kincir Angin.

 

Kedua, Rotterdam jadi pelabuhan ke-2 di dunia dan terbesar di Eropa dan tersibuk di dunia sebelum adanya pelabuhan terbesar ke-1 di Shanghai. Juga bendungan terbesar dan tercanggih di dunia, membanggakan. Belajar dari Belanda, perlu kita contoh usaha dan kerja keras pantang menyerah melawan nasib.

 

Tanpa melupakan sejarah masa lalu demi kemajuan di masa datang dan menghargai yang dilakukan untuk kemajuan Belanda pendahulunya. Sehingga pelajaran yang dapat kita petik adalah kita harus berusaha, berjuang, dan berperang untuk kemajuan negara Indonesia yang lebih baik.

 

Teruslah berkarya, berkreasi dan berinovasi menciptakan hal2 baru, fresh dan original. Kelemahan kita harus diubah jadi kelebihan, daya tarik, contoh dan pelopor bagi bangsa lain. (Astutik)

Monggo lengkapnya klik aja :  (http://hwc2015.nvo.or.id/068-hidup-di-bawah-permukaan-laut/)-FatchurR

One Response to Belanda nyaman hidup dibawah permukaan laut

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Langganan Artikel Gratis
Dengan mendaftarkan alamat email dibawah ini, berarti anda akan selalu dapat kiriman artikel terbaru dari Alumnimaterdei

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Anda pengunjung ke
UD. Setiadarma
Best PRICE, Best QUALITY & Best for YOU! Setiadarma

UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447

Percetakan Offset Sidoyoso
Jl. Kedung Cowek 205 Surabaya (0351) 3770001-3718318 Fax. 3763186
Bosch
Bosch Jl. kedungsari 117-119 Surabaya Telp. (62-31) 5312215-5353183-4 Fax. (62-31) 5312636 email: roda_mas888@yahoo.com
Download Buletin Media Alumni Edisi 2
Buletin-MA-utk.-Widget Buletin Media Alumni bag. 1, kilk disini Buletin Media Alumni bag. 2, klik disini buletin Media Alumni bag. 3, klik disini
Alamo
alamo
Download Buletin
buletin-IAMDP 8 Download Buletin klik pada Gambar
Sahabat kita