Apa itu Unicorn
(beritasatu.com)-JAKARTA; Apa sebenarnya yang dimaksud dengan unicorn itu?
Di dunia bisnis rintisan (startup), istilah unicorn itu bukan barang baru. Istilah unicorn muncul sejak beberapa tahun lalu bisnis rintisan tumbuh subur di AS, Tiongkok, Jerman, Inggris, dan negara2 lain.
Kata unicorn mengacu pada bisnis rintisan yang memiliki valuasi lebih dari US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun. Saat ini, ada ratusan bisnis rintisan yang masuk dalam kategori unicorn. Model bisnisnya ber-macam2, mulai dari keuangan, ritel, bahkan permainan (games) daring.
Secara harafiah, unicorn adalah jenis hewan di dunia khayal. Hewan itu berbentuk kuda dengan satu tanduk di atas kepalanya. Cerita2 dongeng juga memperlihatkan unicorn bersayap, sehingga bisa terbang. Mungkin, karena hewan itu tergolong tidak mungkin didapat dan bisa terbang tinggi, maka digunakan sebagai kategori bisnis rintisan.
Menurut data CB Insights, bisnis rintisan pertama yang masuk kategori unicorn adalah Uber. Pada 2016, bisnis rintisan asal AS (berdiri pada 2009) itu telah bernilai valuasi lebih dari US$ 51 miliar.
Di Tiongkok, bisnis rintisan yang masuk kategori unicorn adalah Xiaomi, yang 2017 memiliki valuasi US$ 46 miliar. Angka itu dicapai Xiami dalam 6 tahun. Di Indonesia, bisnis rintisan yang masuk kategori unicorn, antara lain Gojek, Traveloka, Bukalapak, dan Tokopedia.
Selain istilah unicorn, ada istilah lain di dunia bisnis rintisan itu. Ada juga istilah cockroach atau kecoa untuk bisnis rintisan yang valuasinya di bawah US$ 100 juta.
Namun, bisnis rintisan kategori ini bukan sembarangan. Mereka juga harus mampu bertahan hidup lama, tidak mengeluarkan biaya pemasaran besar, serta melakukan banyak efisiensi dalam masalah keuangan dan operasional. (Asni Ovier/AO; Bahan : https://www.beritasatu.com/politik/538612-prabowo-sempat-bingung-ini-unicorn-yang-dimaksud-jokowi.html)-FatchurR *