“Wah wah; kok banyak isi Al Kitab, Firman atau berpolitik praktis, sara. Aku mundur”
“Ih parah banget chat gue ga direspon tapi yang lain direspon, ah BeTe banget! ya udahlah left grup”

“Ahhh berisik banget sih ini grup.. ganggu gue aja ah, bikin hp gue nge-hang aja ih. Mending chat nya penting, isinya becanda kampungan! Ya udahlah left grup”
“Hauduh, urusan pribadi, kenapa tidak di Japri saja. Mendingan aku minggir”
Dan masih banyak alasan yang lainnya…………

Kenapa sih mudah banget kita left grup?
Mungkin menurut sebagian orang itu hal yang sederhana, hanya keluar dari suatu grup karena  berbagai alasan yang sebenarnya hanya terlintas sebagai peluap emosi sesaat atau sok gak butuh teman.

Padahal, dengan banyaknya orang yang mudah left grup sesuka hatinya akan mempengaruhi kondisi psikologis anggota yang lain. Banyak yang ikut2an left grup, atau grup jadi heboh!

Semakin seringnya itu terjadi dalam sebuah grup akan mengubah esensi kebersamaan grup tersebut. Atau bisa juga memutuskan tali silaturrahmi sebuah komunitas atau kelompok. Seharusnya jangan  dibiarkan fenomena left grup ini karena mengurangi rasa kebersamaan.

Seseorang yang mungkin sedang merasa tidak nyaman  kondisinya, ber-efek kepada emosinya, ia akan mudah terprovokasi atau lebih sensitif dengan apapun dan baginya left grup merupakan jalan pintas untuk keluar dari masalah!

Seharusnya tak ada masalah yang tak ada jalan keluarnya, bila masing2 mau lebih bersabar dan memahami perbedaan pendapat.
Coba renungi awal mula kita masuk dalam sebuah grup komunitas atau grup lainnya.
Tentunya, kita punya 1 niat karena Allah dan mempererat tali persaudaraan, bukan?

Untuk menjaga silaturrahim, untuk membahagiakan hati kita bercanda dengan teman2 di grup, untuk saling mengingatkan tentang kebaikan, untuk saling menolong bila salah satu sedang ditimpakan musibah atau sakit. Atau bahkan untuk bersinergi dalam menjalankan suatu amanat.

Sebuah grup pun dibuat bukan hanya untuk bercanda ringan, melainkan untuk memudahkan kita dalam berkoordinasi dan berhubungan dengan anggota yang lainnya, sehingga tali silaturahim yang dianugrahkan Tuhan benar2 tumbuh dalam kasih sayang karena Allah.

Ada beberapa tips untuk menghindari terjadinya fenomena “Left grup” ini :
‎- Ingat kembali tujuan dibentuknya grup tersebut.
– Hidupkan grup dengan sapaan ringan, hangat hingga anggota2 nyaman dan merasa “dianggap; ceitera2 kenangan masa lalu”.
– Jika ingin dihargai maka mulailah menghargai org lain. Karena itu dalam sebuah grup diperlukan respek terhadap anggota lainnya agar grup tsb berumur panjang dan selalu saling melindungi.
– Berusaha mengenali pribadi  setidaknya anggota2 grup yang sering muncul, pahami gayanya dan kepribadiannya agar jika ada kata2 yang tidak baik bisa kita pahami karena karakternya, dan mengurangi salah paham para anggota.
– Selalu berpikiran positif ke grup. Jika grup sedang sepi mungkin anggotanya sedang sibuk, atau jika terlalu ramai mungkin anggota grup sedang luang. So, manfaatkanlah moment kebersamaan didlm grup.
Jika kita gemar cari salah  orang lain atas suatu  masalah / keadaan maka apa yang akan kita dapatkan?
Juga tidak mudah meng copy paste berita yang belum dicari kebenarannya atau telah membuktikan kebenarannya.

Juga jika mengirim Video, kasih donk identitas Video itu, agar yang tidak suka langsung mendelete. Gak bisa ngasih keteraangan ttg Video? Jangan paksakan di share. Ngirim gambar2 yang gak perlu juga akan membebani teman kita yang kuota onlinenya terbatas.

Yuk, mulai jadi pribadi lebih baik dan menghargai tiap orang dan terus bersyukur atas cinta semua orang2 yang hadir dalam hidup kita. Karena setiap pertemuan terjadi karena TakdirNya. Dipertemukan dengan orang2 yg awalnya tidak saling kenal atau bahkan ada dibelahan dunia yang mana, atau teman semasa kecil yg telah lama tidak bertemu. (DR. Frans Soetanto-A69; dari grup WA-AMD)

Pada dekade 1920-an, pesawat terbang sipil berkembang, dipelopori William Boeing yang mendirikan industri pesawat terbang Boeing di Seattle, AS (1916), dan Anthony Fokker –orang Belanda kelahiran Madiun, Indonesia– yang mendirikan industri pesawat terbang Fokker di Belanda pada tahun 1919.

Sepanjang dasawarsa 1920-an penerbangan komersil berkembang lambat meski perlahan mulai populer sebagai sarana transportasi. Salah satu alasan transportasi udara kurang populer, adalah kenyataan bahwa orang merasa transportasi udara masih merupakan moda transportasi yang berbahaya .

Untuk dapat mengalihkan penumpang kereta api menjadi penumpang pesawat terbang, tentunya maskapai penerbangan harus dapat meyakinkan bahwa transportasi udara adalah moda transportasi yang aman. Salah seorang yang berjasa mengubah citra transportasi udara adalah Ellen Church.

Dilahirkan di Cresco, Iowa, Amerika Serikat pada 22 September 1904, Ellen Church adalah seorang perawat (registered nurse) yang karena ketertarikannya yang tinggi terhadap dunia penerbangan, juga menjadi seorang penerbang (pilot).

Sebenarnya, ketika Church melamar bekerja di Boeing Air Transport (BAT) –yang kemudian menjadi United Airlines– awalnya dia melamar sebagai pilot. Akan tetapi, alih-alih mengontrak Church sebagai pilot, Steve Stimpson, seorang pejabat BAT, justru melihat hal yang lebih menjanjikan dari ide Ellen Church yang lain.

Yaitu menempatkan perawat sebagai pramugari (stewardess/flight attendant) di pesawat terbang, yang bertugas menenangkan penumpang yang takut terbang. Meramalkan publisitas hebat yang akan terjadi dengan menempatkan perawat sebagai pramugari, Stimpson menjual ide tersebut kepada atasannya.

Tahun 1930, Boeing Air Transport memulai sesuatu yang waktu itu dianggap sebagai percobaan yang berani dengan mengontrak delapan orang perawat –dikenal dengan istilah The Original Eight– sebagai pramugari dengan masa percobaan terbang selama tiga bulan. Ellen Church menjadi kepala pramugari.

Pada tanggal 15/5/1930, Ellen Church jadi pramugari pertama di dunia yang menerbangi rute Oakland ke Chicago. Adanya pramugari merupakan sukses tak terbantahkan bagi BAT. Dalam tiga tahun, berbagai maskapai penerbangan ikut jejak BAT dengan menempatkan pramugari pada pesawat terbangnya.

Persyaratan menjadi pramugari pada tahun 1930-an sangat ketat. Selain harus seorang perawat, pramugari juga haruslah wanita yang masih lajang, usia lebih muda dari 25 tahun, berat kurang dari 115 pon (sekitar 52 kg) dan tinggi kurang dari 5 kaki 4 inci (sekitar 162, 56 cm).

Pramugari pada masa itu jauh dari kesan glamor. Selain bertugas melayani penumpang, pramugari sering kali harus mengangkat koper-koper penumpang ke dalam pesawat, mengencangkan baut-baut kursi yang kendur, mengisi bahan bakar pesawat, bahkan membantu mendorong pesawat masuk ke hanggar ! Untuk pelayanan tersebut, pramugari digaji 125 dolar AS per bulan.

Meski Ellen Church berjasa membuka jalan bagi wanita untuk bergelut di dunia penerbangan, dia menjadi pramugari selama delapan belas bulan. Sesudah kecelakaan mobil yang mengakhiri kariernya sebagai pramugari, Church meraih gelar bachelor degree dari University of Minnesota dan meneruskan kariernya sebagai perawat.

Tahun 1942, selama PD ke II, Ellen Church kembali ke angkasa sebagai flight nurse pada Army Nurse Corps dan dianugerahi Air Medal atas kepatriotannya selama perang. Setelah PD II usia, Church pindah ke Terre Haute, Indiana, jadi Direktur di Union Hospital dan menikah dengan Leonard Briggs Marshall. Direktur Utama Terre Haute First National Bank pada 1964.

Ellen Church meninggal pada 22/8/1965 karena kecelakaan jatuh dari kuda. Sebagai penghormatan atas jasanya, bandar udara di kota kelahirannya Cresco, Iowa, diberi nama Ellen Church Field. (https://www.facebook.com/forumpramugariindonesia/posts/791849567562624)-FatchurR)

Dari tanya2 sy pd petugas, keterangannya adalah perusahaan memakai RC=radio communication utk monitor berapa penumpang dan di halte mana yg banyak penumpang menunggu, kejurusan mana pula.
Jadinya saat bukan jam sibuk, jurusan tempuh yg seharusnya jalan dari Atlantic City sampai Asuza, bisa hanya sampai Sierra Madre Villa atau halte manapun.

Sebelum setop, diumumkan dlm 3 bahasa, penumpang diminta turun, utk nunggu KA berikutnya. Nah bagi penumpang yg tdk menyimak pengumuman, yg menyimak dengar tapi ga mengerti seperti kami, ya gak turun. Baru sadar lho kok balik kejurusan sebelumnya? Ini yg barusan kami alami bersama penumpang lain.

Mau ngomel komplain, urung krn teringat di Tanah Air Indinesia sdh sering ngalami. Tiba2 bis tanpa minta maaf mindah penumpang kebis lain yg sejurusan. Dia ambil penumpang kejurusan sebaliknya. Jadi sami mawon AS dan Negeri Berkembang. Kabarnya ini terjadi juga pada angkutan udara lokal pula. (go hwie khing A60; dari grup WA-AMD)

Ninih jadi perbincangan hangat di media sosial akhir tahun lalu. Bahkan, Ninih dikontrak salah satu acara televisi di stasiun swasta di Jakarta. Sejak beberapa bulan terakhir, wajah Ninih tak tampil menghiasi layar kaca. Menurut Ninih, dia saat ini sedang sepi tawaran tampil di televisi.

Karena jarang tampil lagi di layar kaca, Ninih memilih pulang kampung dan kembali ke profesi lama: berdagang getuk. Kini Ninih kembali berjualan di Jakarta. Ninih mengaku mulai menjajakan getuk pukul 06.00 WIB di sekitar Kuningan. kami mengikuti Ninih saat berjualan.

Seorang pembeli getuk sempat menanyakan kenapa Ninih sudah tidak tampil di televisi. Ninih dengan sabar meladeni setiap pertanyaan pembeli. Saat pembeli yang juga seorang polisi ingin mengabadikan fotonya, Ninih tak keberatan. Ninih tampak tersenyum sambil dijepret.

Sekitar 17.30, Ninih membereskan dagangannya yang tinggal sedikit. Ninih bersiap ke kontrakannya. Meski sering tampil di TV, Ninih mengaku tetap tinggal di kontrakan yang lama di Pejompongan, Jakarta Pusat. Ninih berjualan di jembatan penyeberangan di Kuningan sejak pertengahan 2014. Ninih berjualan untuk membantu orang tuanya di Indramayu yang berprofesi sebagai buruh tani.

Kilas Balik
Beberapa waktu lalu pengguna internet dan jejaring sosial media di Indonesia dihebohkan dengan penjual getuk cantik asal Indramayu, Ninih adalah seorang gadis penjual getuk yang berada di kawasan Jalan HR Rasuda Said, Jakarta Selatan.

Melihat kondisi perekonomian keluarga yang tak kunjung membaik, Ninih memutuskan hijrah ke Jakarta. Bukan jadi seorang artis, namun Ninih mengakui jika hal ini dilakukan untuk meringankan beban kedua ortunya. “Pengen kerja sendiri, pengen mandiri, pengen bantu-bantu ibu di kampung,” tuturnya.

Sejak pindah di Jakarta, Ninih berbekal kemampuannya mengolah jajanan gethuk. Karena itulah ia ia mencari nafkah dengan berjualan. Namun, sebenarnya Ninih punya impian tersendiri. Apa itu? Ia pun mengungkapkan keinginannya untuk menjadi seorang TKW (Tenaga Kerja Wanita).

“Iya, pengen kerja di sana (di pabrik). Pengen kayak temen2” jawabnya singkat. Dengan pekerjaan ini, ia merasa penghasilannya jauh lebih besar dari berjualan gethuk di pinggir jalan. Namun, ketika ditanya soal menjadi seorang artis, Ninih pun justru tertawa sembari berkata, “Ehm… Nggak tau yah, hehehe.”

Cerita kehidupannya tidaklah mulus. Ninih si penjual getuk cantik yang menyita perhatian banyak orang, merantau ke Jakarta dari Indramayu. Awalnya ia tidak berjualan getuk seperti sekarang ini. “Saya ngikutin kakak jualan pecel, tapi karena nggak bisa jual pecel jadi jual getuk,” ucap Ninih ditemui di kawasan Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.

By the way, Ninih dulunya berasal dari Indramayu sebelum memutuskan tuk mengadu nasib di Ibukota bersama sang kakak. Ia merupakan sosok yang sangat berbakti pada orang tua loh meskipun usianya masih sangat muda.

“(Ke Jakarta) Pengen dapet uang sendiri, pengen mandiri, pengen nyenengin emak. Dulu di Indramayu bantuin emak sama bapak, bantuin Jualan kadang kalo pas tanam,” ujarnya lebih jauh. Ortu Ninih sedikit khawatir dengan putrinya yang agak tomboy itu. Layaknya orang tua, mereka tak lupa memberi wejangan untuk Ninih sebelum berangkat ke Ibukota.

“Jangan nakal di sana kayak di sini. Kalo di sini sukanya main bola kayak anak cowok. Harus nurut sama Teteh, kerja yang rajin biar cepet sukses,” kenang Ninih malu-malu.

Bak artis pendatang baru yang diburu jutaan mata, nama Ninih terus melambung tinggi. Tak mau ketinggalan momen, kita menyempatkan diri tuk mewawancarai gadis cantik kelahiran 26 Mei 1996 itu secara eksklusif ke markas daerah Tebet.

Ninih yang datang bersama kakaknya, Rina, mengaku jika dagangannya makin laku keras pasca dirinya menjadi terkenal secara mendadak. Lalu berapa sih penghasilan harian Ninih tiap harinya dari menjual Gethuk tersebut?

“Sehari kadang 50.000 rupiah. Jualnya 5.000 per biji. Nggak itu teh, kan orang jualan kadang laku kadang nggak. Jadi penghasilan tiap hari itu nggak tentu. Kadang nggak habis, kadang habis,” jawab Ninih mengenai penghasilan hariannya.

Kisah hidup Ninih sangat menyentuh banyak orang. Di usianya yang terbilang masih sangat muda, gadis ini bertekad untuk meringankan beban kedua orang tuanya. Di saat anak gadis seusianya sedang sibuk minta uang jajan untuk shopping ria, Ninih berusaha mencari uang dengan berjualan gethuk.

Ninih Tidak Neko Neko

Sepanjang jembatan penyebrangan di salah satu jalan Rasuna Said Jakarta, berjejer belasan pedagang asongan menggelar dagangannya. Diantara banyaknya penjual yang menggelar dagangan, nampak satu pedagang perempuan yang berbeda.

Usianya masih belasan dengan wajah tanpa riasan yang tetap sedap dipandang mata. Dialah Ninih, pedagang getuk yang sedang jadi bahan perbincangan netizen. “Sebentar ya, ini mau diborong dagangan Ninih,” ujarnya di tempat biasanya berdagang beberapa saat lalu.

Senyum tersungging dari bibirnya tanpa ada lisptik di atasnya. Wajahnya pun tak nampak mencolok dengan aneka dandanan. Ia hanya mengikat rambut dengan bando. Itu saja.

Seusai ia melayani pembeli yang memborong dagangannya ia mengungkapkan kaget bahwa banyak orang yang menyatakan wajahnya cantik. Ia merasa tidak begitu. “Ninih mah nggak ada cantik-cantiknya. Biasa saja,” ujar Ninih dengan logat Sunda kental.

Ia tak pernah memoles produk kecantikan aneh2 ke tubuhnya. “Hanya pakai bedak bayi dan losion saat keluar rumah. Udah, itu aja,” ungkapnya. Ia tak mau seperti perempuan lain yang memiliki perlengkapan kecantikan lengkap. “Ya begini saja teh Ninih. Gak dandan yang gimana-gimana,”.
Jualan Gethuk Gara Gara Minder

Dibalik populernya penjual getuk cantik bernama Ninih (18) sebenarnya ada hal yang miris. Gara-gara faktor ekonomi, Ninih harus rela hanya mencapai pendidikan tingkat sekolah dasar. Tingkat pendidikannya sampai SD membuatnya ‘hanya’ bisa berjualan getuk untuk bertahan hidup.

“Ninih kan cuma lulusan SD, nggak pede ah kalau mau kerja di toko, ya mending Ninih jualan getuk seperti ini. Kalau usaha sendiri nggak ada syarat ijazah,” ungkapnya saat ditemui dalam perjalanan bersama ke kontrakannya daerah Pejompongan.

Ia pun bercerita bagaimana sulitnya kehidupan saat kecil di Indramayu, Jawa Barat. Bapak ibunya bekerja sebagai buruh tani membuat kondisi peronomian terbatas. “Jangankan untuk sekolah teh, untuk makan kadang-kadang susah,” ungkapnya lirih.

Sehingga mau tak mau ia harus menerima kenyataan bahwa ia tak bisa bersekolah seperti teman-teman lain. “Sebenarnya pengin ikut kejar paket, tapi sekarang Ninih pikirin kerja dulu lah untuk bantuin mak bapak,” ungkap perempuan kelahiran 26 Mei 1998.

Sebelum berjualan getuk, Ninih jadi pelayan warteg di kawasan Bekasi, Jabar. Namun keluar dan memili bekerja sebagai pedagang getuk. “Kalau jualan sendiri begini juga lebih enak teh. Nggak terikat. Untuk mendapatkan penghasilan besar kan memang atas usaha sendiri,” ujarnya.  (http://bloggerberbagiinfo.blogspot.com/2015/10/mengenal-lebih-jauh-penjual-getuk.html)-FatchurR

SEMARANG, KOMPAS.com-

Anak itu Daffa Faros Oktoviarto, siswa kelas IV SD Kalibanteng Kidul, Semarang. Daffa memalangkan sepeda miliknya di trotoar menghadang laju pengendara sepeda motor yang melanggar itu. Sang pengendara terlihat menghentikan kendaraannya. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyebut bocah ini pemberani. Tidak lupa, ia memberikan pujian kepada anak itu.

“Jos. Begini seharusnya. Mengingatkan satu sama lain, bukan begitu?” kata Hendi melalui akun Instagram-nya, @hendrarprihadi. Komentar Hendi di Instagram ditanggapi banyak netizen. Foto anak yang diunggah oleh Hendi pada Senin (18/4/2016) pagi itu menjadi viral di media sosial.

Hingga 15.00 WIB, foto itu dapat 1.332 like dan 56 komentar. Rata2 netizen mengomentari positif dan memuji aksi anak itu. “Mari beri apresiasi pada Daffa Faros Oktoviarto,” tulis Hendi. Foto ini beredar 3 hari belakangan, tepatnya mulai Jumat, 15 April 2016. Foto pertama diunggah oleh Ronald Kusuma dalam akun Facebook miliknya. Ia juga menyertakan komentar dalam posting-an itu.

“Ini keren banget anak kecil di Semarang, dia berantem sama pengendara sepeda motor yang naik ke trotoar saat macet parah di Jj Sudirman Kalibanteng SMG si anak tetap ga mau kasih jalan buat motor dan setelah ribut2 kecil di pengendara motor akhirnya mundur,” tulis dia. (Nazar Nurdin; Farid Asifa; http://regional.kompas.com/read/2016/04/18/16483621/Bocah.SD.Hadang.Pengendara.Motor.dengan.Sepeda.di.Trotoar?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Khlwp)-FatchurR

MOSKWA, KOMPAS.com

Nampaknya, harimau siberia itu terganggu dengan ulah Elizaveta dan langsung meraih jaket bocah itu dan menariknya ke dekat kandang lalu menggigit kakinya. “Dia adalah harimau dewasa usia 9 tahun. Hewan itu agresif karena dia adalah seekor predator,” kata direktur kebun binatang Sergey Pisarev.

Elizaveta lolos dari maut setelah harimau itu tak bisa menggigit atau mencakar dengan sempurna karena terhalang jeruji besi kandangnya. Meski demikian, Elizaveta terjebak 40 menit dan para pengunjung kebun binatang Lesnaya Skazkapark hanya bisa menyaksikannya tanpa bisa memberi pertolongan.

“Harimau itu masih bisa menggigit kaki anak perempuan yang terus menjerit itu,” demikian dikabarkan harian The Siberian Times.

Setelah lolos dari maut, Elizaveta harus dibedah untuk menyelamatkan kakinya. Beruntung, dokter menyatakan dia akan pulih dari luka-lukanya. (Ervan Hardoko; mirror dan http://internasional.kompas.com/read/2016/04/13/06300041/Gadis.Remaja.Diterkam.Harimau.di.Sebuah.Kebun.Binatang.di.Rusia?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp)

Catatan : Peringatan bagi kita semua, bahwa hidup itu harus ber hati2 dan tidak perlu membuat gaduh atau apapun yang membuat pihak lain terganggu, walau itu binatang (FR)

INDIANA, KOMPAS.com

“Setelah sadar, dia hanya bisa terduduk di sana sambil menangis,” kata istri Donny, Amanda kepada salurah televisi WRTV. “Ancaman seperti ini harus segera dihentikan,” tegas Amanda.
Berdasar keterangan Amanda, suaminya (36 tahun), menjalani operasi di klinik gigi Columbus White River, selama sekitar lima jam 30 menit.

Ketika Amanda datang kembali mengecek perkembangan operasi, dia terbelalak mendapati suaminya tak sadarkan diri dan berlumuran darah. Dia lalu memanggil ambulan. Menurut Amanda, dokter mengaku harus mencabut semua gigi Donny karena dikhawatirkan, infeksi dari gigi yang rusak akan menyebar.

Saat kembali ke rumah, Donny harus menggunakan tabung oksigen menyusul gumpalan darah yang masih terus keluar pascaoperasi. “Saya malu, karena saya enggak punya gigi sekarang. Saya terbangun tanpa baju, dan saya ketakutan,” kata Donny. “Saya hanya ingin gigi-gigi saya kembali,” kata dia lagi.

Menanggapi kasus ini, manajemen klinik gigi tempat Donny dirawat berkilah, tak bisa membeberkan rahasia pasien karena akan melanggar hukum. Mereka menyebutkan untuk tiap tindakan yang dilakukan terhadap pasien, pasti didahului dengan diagnosa. Pasien harus menandatangani persetujuan tindakan sebelum petugas medis melakukan operasi.

“Saya, dan juga seluruh staf lainnya sudah terbiasa menghadapi beragam situasi, untuk memastikan hak pasien terpenuhi dan perlindungan hukum berjalan,” kata dokter Aaron Strickland dalam pernyataan tertulisnya.

“Persetujuan pasien menjadi prioritas sebelum sebuah tindakan diambil, hal itu memastikan bahwa pasien mengerti tindakan apa yang akan dia jalani,” sambung Aaron.

Donny dan Amanda berencana menuntut malpraktik kepada klinik tersebut. (Glori K. Wadrianto; http://internasional.kompas.com/read/2016/04/12/11000071/Dokter.Gigi.Horor.Cabut.Semua.Gigi.dan.Tinggalkan.Pasien.Penuh.Darah?utm_source=RD&utm_medium=box&utm_campaign=kpoprd)-FatchurR

“Sebanyak 25 anak ini terdiri dari 20 laki2 dan 5 wanita. Mirisnya, mereka ini duduk di bangku SD” kata Kapolsek Singkawang Barat, Kompol Sunarno di Singkawang (4/4). Dari hasil penggeledahan itu, polisi menyita kaleng2 lem FOX berukuran kecil yang telah dikonsumsi para bocah sekolah dasar itu.

Selain itu, petugas dikejutkan temuan sebuah tas dari salah satu anak sekolah dasar yang berisi alat kontrasepsi siap pakai. Tak hanya mengamankan puluhan sekolah dasar, polisi juga mengamankan satu pasangan remaja yang sedang bermesraan di areal semak belukar Taman Burung Singkawang.

Atas temuan itu, pihaknya pun langsung menggelandang puluhan anak tersebut ke Mapolsek Singkawang Barat untuk diberikan pembinaan. “Puluhan bocah ini kita bawa ke Mapolsek, untuk didata dan dibina,” tegas Sunarno kepada Antara.

Setelah itu, Polri akan memanggil ortu anak2 itu, supaya tahu apa yang dilakukan anak2nya. “Kita berharap agar orang tua anak2 ini bisa memberi pengawasan yang lebih, agar anak2 mereka tidak terjerumus kepada hal yang menyesatkan. Apa lagi sampai menggunakan alat kontrasepsi itu, mengingat mereka masih sangat kecil,” bebernya.

(Yong Sidharta-A61 sumber dari dari mdk/cob; Reporter : Dede Rosyadi
; http://www.merdeka.com/peristiwa/puluhan-anak-sd-pesta-lem-ada-yang-mesum-dan-bawa-kondom.html dan Ilustrasi Razia Pasangan Mesum. ©2015 Merdeka.com/Angeline Agustine)-FR
Catatan : Masih belum ketinggalan para ortu untuk menjaga dan mewaspadai anak2nya masing2 (FR)

Warga datang dari Mojokerto dan Sidoarjo terus berbondong-bondong ke lokasi di Jalan Gajah Mada berharap menyaksikan gedung tua angker secara langsung. Aksi ini menyusul kabar adanya tim medis dunia lain yang menolong proses persalinan seorang ibu dari Dawar Blandong pada Kamis (4/4) lalu.

Siapakah sosok ibu itu, tidak seorang pun tahu. Yang pasti Kota Mojokerto geger kabar keangkeran eks RS yang kosong sejak 4 bulan lalu. Gedung lusuh tak terurus itu jadi terlantar dan tampak menyeramkan meski di tengah kota. “Katanya Ada orang melahirkan disini. Padahal RS ini kosong sejak lama,” terang Tasik warga Perum Wikarsa Kab-Mojokerto.

Misteri Melahirkan Dibantu Hantu

Berikut ceritanya dari sebuah blog yang bercerita mengerikan jika hal ini benar terjadi. Kejadian mistis ini benar2 nyata. Mau tak mau membuat geger masyarakat Mojokerto, Jatim. Seorang ibu muda menjalani persalinan dibekas RS keadaan kosong melompong. Benarkah dia ditolong hantu..?
Ibu muda yang mengalami mistis itu Padmi (21). Dia warga Dusun Suru kidul, Kec-Dawar Blandong, Kab-Mojokerto. Dia, dan Suroso (23) suami tak menduga kalau yang menolong persalinan bayi itu sosok2 hantu, perawat dan dokter. Menurut ortu Padmi. Kejadian itu benar, dan sama sekali tidak di-sangka2.

“Kami sekeluarga senang, cucu saya lahir selamat meski pun persalinannya dibekas rumah sakit umum yang sudah kosong. Tapi Alhamdulillah lahir selamat dan tidak kurang sesuatu apapun,” ujar Sumiati (43), ibu kandung Padmi, kepada Kisah Nyata.  Begitulah keadaan yang terjadi.
Tapi sayangnya pasangan Suroso dan Padmi sudah pergi dari rumah itu. karena takut orang menggangap kejadian aneh yang mereka alami hanya bualan belaka. Disamping menghindari pandangan miring masyarakat sekitar yang menuduh pasangan muda itu telah  bersekutu dengan hantu.

Menurut Sumiati, tak ada kelainan pada Padmi anak tunggalnya itu, sebelum dan sesudah melahirkan. Proses persalinannya cepat. “Hanya ari-arinya yang tidak ada. Karena saat tahu RSUnkota Mojokerto itu kosong lama. Suroso buru2 membawa isterinya dan bayinya pulang ke rumah sini,” tutur Sumiati.
Diceritakan Kamis, 04/4/13 pukul 18.00 WIB. Pada kesakitan perutnya, dan seakan mau buang air besar. Melihat anaknya meringis menahan rasa sakit akibat kandungannya yang sudah Sembilan bulan itu, Sumiati menyuruh Suroso anak mantunya untuk segera berkemas, mengantarkan Padmi kerumah sakit.

Seusai memasukkan barang-barang yang sekiranya dibutuhkan kelak untuk proses persalinan kedalam tas, seperti kain sarung panjang, baju bayi, gurita dan lain sebagainya. Suroso pun membonceng Padmi, menuju rumah sakit kota mojokerto. Dengan mengendarai sepeda motor.
“Didesa Kupang dibawah sana ada bidan. Tapi kami tidak mampu bayar. Jadi  kami berharap program Jampersal (jaminan persalinan). Agar gratis meski nantinya di operasi. Adanya hanya di RSU di kota,” jelas Sumiati. Yang sehari-harinya membuka warung kopi di pinggir hutan jati Dusun Suru Kidul.
Selepas pukul 19.30, pasangan Suroso-Padmi tiba dipelataran RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, kota Mojokerto. Setelah memarkir kendaraan, Suroso menuntun tangan isterinya yang merintih menahan sakit pada perut karena ingin melahirkan.

Merekapun berjalan menuju ruang UGD disisi sebelah kanan rumah sakit tersebut. Diruangan itu mereka ditemui oleh dua orang perawat perempuan berpakain putih yang sedang berjaga diloket. Suroso lantas menyampaikan kepada perawat itu, jika  isterinya seperti akan melahirkan.
Ternyata Kamar Mayat

“kata anak saya, seketika para perawat itu mengambilkan kursi dorong dan menyuruh Padmi duduk diatasnya. Lalu mereka membawa Padmi menuju ruang persalinan yang terletak di samping belakang rumah sakit itu,” ujar Sumiati, menirukan cerita Suroso anak mantunya.
Suroso ikut mendampingi isteri saat dibawa keruangan persalinan. Sesampai disana, hanya Padmi dan 2 perawat tadi yang boleh masuk. Suroso disuruh tunggu diluar kamar. Merasa sendiri diluar ruangan itu, Suroso keluar minum kopi pada warung disebelah timur RSU.
Sesampainya diwarung, dia pun lantas memesan minuman kopi panas, untuk berjaga agar dia tidak terserang ngantuk dalam menunggu kelahiran anak pertamanya itu. Sambil menikmati hidangan kopi panasnya Suroso, ditanya oleh pemilik warung.

“Dari mana mas, kok saya belum pernah lihat? Saya dari Dusun atas pak. Sedang menunggui isteri yang akan melahirkan di RS itu. Lah RS yang mana? Suroso sampai bingung atas pertanyaan pemilik warung itu,” ucap Sumiati, meniru percakapan mantunya dengan pemilik warung kopi.
Dijelaskan, Suroso menunggui isterinya di RS sebelah ini. Seketika wajah pemilik warung itu tegang, lantas menyampaikan pada Suroso, kalau RSU dikosongkan sejak pertengahan bulan Januari 2013 lalu. Sekarang pindah ke daerah jalan Prjurit Kulon dan bukan di Jalan Gajah mada ini lagi.
Sontak saja Suroso, cepat2 bayar minumannya. Lantas setengah berlari masuk ke RS. Saat melintasi koridor yang tadi dilaluinya bersama perawat yang membawa Padmi keruang persalinan, keadaan jalannya gelap dan hanya satu cahaya lampu yang terlihat diujung koridor RS.
Sesampainya Suroso diruang persalinan tempat Padmi berada. Sebelum membuka pintu matanya dia melirik pada tulisan diatas rungan itu. dan saat dibaca tulisannya “Kamar Mayat”. Melihat itu hatinya kecut memikirkan nasib isteri dan anaknya. Tanpa mengetuk seketika dibuka pintu ruangan, dan mendapati Padmi tertidur memeluk seorang bayi laki-laki.
Seketika dibangunkannya isterinya itu dan menceritakan kalau mereka salah masuk RS. Mendengar penuturan Suroso, Padmi beranjak turun dari tempat tidur bergegas digendong bayinya dan secepatnya keluar dari ruangan itu. Sesampainya diparkiran Suroso memacu sepeda motornya secepatnya kembali menuju rumah Padmi di Dusun Suru Kidul.

“Saat mereka sampai disini jam 22.30. bersama bayi lelaki. Padmi pun cerita kalau saat melahirkan dia memang merasa aneh. Apalagi setelah dokternya datang, kontan rasa sakit Padmi saat itu hilang. Jadi dia melahirkan tanpa rasa sakit sedikitpun,” cerita Sumiati.
Anehnya lagi, setelah jabang bayinya keluar bersamaan dengan ari-arinya. Mata Padmi diserang rasa kantuk luar biasa. Sebelum matanya benar2 terlelap dia sempat melihat Dokter yang menangani persalinannya, memegang ari-ari bayinya tersebut dan memasukkan kemulutnya.

Silahkan sahabat anehdidunia.com menyingkapi dengan bijaksana misteri yang terjadi menurut cerita rakyat tersebut, semoga membantu. (http://www.anehdidunia.com/2013/09/perawat-dan-dokternya-ternyata-hantu.html)-FatchurR

Jakarta

“Pertama kali bertemu di gereja, tidak sengaja kakinya terinjak. Bukan dari mata turun ke hati, tapi dari kaki naik ke hati,” ujarnya saat menceritakan pertemuan pertama dengan Veronica. Dia katakan, bertemu Veronica di Gereja Kristus Yesus, Pluit, Jakut. Saat kejadian itu, Basuki sudah kerja, sedang Veronica baru lulus kuliah.

Tak ada alasan khusus yang membuat Basuki jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Veronica yang bermula dari kaki itu. “Ya lihat kakinya saja, kalau kakinya montok dan bagus berarti kepribadiannya kokoh. Itu saja,” katanya.

Selain kepiawaian Veronica main piano di gereja juga jadi ketertarikan Basuki lainnya. Disamping itu, Veronica yang beda usia 9 tahun ini pandai nyanyi. Bersama Veronica, Basuki dikaruniai 3 anak yang tumbuh remaja, yakni Nicholas Sean Purnama, Nathania, dan Daud Albeenner. Ia mendidik ketiga anaknya bersama dengan Veronica, meski tak dipungkirinya jika didikan Veronica sebagai ibu diacungi jempol olehnya.

Meskipun demikian, Basuki mengaku tidak pernah merayakan Valentine ataupun memberikan kejutan-kejutan supaya rumah tangganya bisa awet. Menurutnya memaafkan dan mengampuni adalah kunci sukses rumah tangga yang dijalaninya.

“Kami tidak pernah rayakan Valentine-Valentine. Aku nih bukan orang rokok makan gratis (romantis). Tips awetnya ya, harus memaafkan dan mengampuni, menerima apa adanya,” ujarnya sambil terkekeh.

Ia juga menyebutkan bahwa diantara dirinya dan Veronica tidak ada saling cemburu dan percaya satu sama lain. Menurutnya, kecemburuan tergantung hatii masing-masing.

“Konflik kecil tak masalah. Kadang kayak ngatur anak bisa beda pendapat. Misal saya minta anak mandi pagi, Bu Vero kalau liburan minta anak2 mandinya siang. (Deti Mega Purnamasari/YUD; Suara Pembaruan dan http://www.beritasatu.com/aktualitas/349133-terinjak-asal-mula-kisah-cinta-ahokveronica.html)-FatchurR