Bagi rekan2 alumni Mater Dei Probolinggo dan bagi pecinta Website IAMDP, kami seluruh Pengurus Pusat IAMDP dan Pengurus Sekretariat  IAMDP Cabang Probolinggo, menghaturkan :

“Selamat Hari Raya Idhul Fitri 1 Syawal 1442 H”

Minal ‘aidin walfaizin, mohon maaf lahir & bathin.

Semoga membawa berkah bagi kita semua, dan ditahun 2021 kita semua akan diberikan keselamatan, kesehatan, serta kesuksesan, dan segera terbebas dari covid19, Aamiin.

Bagi rekan2 alumni yang tidak merayakan, kami menyampaikan selamat menikmati libur panjang.

Sby, 12 Mei 2021.

Ikatan Alumni Mater Dei Probolinggo

(Sidharta K.-Ketum) dan Ernie H- Sekum)-FR

“Pada tahun ini persekutuan gereja-gereja di Indonesia (PGI) bersama konferensi waligereja Indonesia (KWI) merusmuskan pesan natal berjudul ‘hiduplah sebagai sahabat bagi semua orang’. Semboyan ini  untuk mengajak umat kristiani khususnya untuk membuat natal itu bermakna kontekstual,” katanya ke wartawan di Gereja Katedral, Jalan Perwira, Sawah Besar, Jakarta Pusat. (24/12/19).

Suharyo minta agar seluruh umat kristiani menghindari aksi ujaran kebencian serta tidak terprovokasi dengan berita hoak, sebab menurutnya hal itu menggangu semangat kebersamaan dan persaudaraan antar umat beragama.

“Pesannya jelas hidup sebagai sahabat, mengapa diberi pesan itu, karena kita merasakan besar atau kecil di tengah masyarakat kita yang namanya persaudaraan, persahabatan itu kini sedikit terganggu. Gangguan itu misalnya muncul dari istilah yang semakin sering dipakai seperti misalnya ujaran kebencian kemarin kemarin kata itu belum lazim,” ujarnya.

Dalam pesan Natal tahun ini, Suharyo juga menyinggung soal politik identitas, hal itu dianggap akan memantik intoleransi.

“Tentu ketiga kata itu mencerminkan salah satu wajah kehidupan bersama masyarakat kita. Oleh karena itu, supaya natal bermakna bagi kehidupan bersama, umat Kristiani di Indoensia diajak untuk hidup sebagai sahabat bagi semua orang,” tuturnya.

Untuk itu, Suharyo mengimbau agar tetap menjaga persaudaraan serta kebersamaan sesuai watak asli Indonesia. “Intinya umat krstiani dengan merayakan natal diajak merawat persaudaraan, merawat harmoni kehidupan, merawat kebersamaan yang  jadi watak asli bangsa kita,” tutupnya.

(wal; Achmad Fardiansyah; Bahan dari : https://nasional.okezone.com/read/2019/12/24/337/2145712/pesan-uskup-agung-jakarta-dalam-momentum-natal-2019)-FatchurR *

Selain keistimewaan itu, rupanya yang bersangkutan merupakan kebanggaan bagi para Alumnus Materdei Probolinggo, karena dia adalah Angkatan SMAK A-73

Saat ditemui kru UNAIR News di gedung FEB, (2/8), pria yang menamatkan jenjang S2 di Western Carolina University ini mengutarakan, penampilan ini berlangsung 3 tahun. Tujuannya, untuk ikut melestarikan kebudayaan Jawa.

“Setidaknya, ada tiga kebudayaan Jawa yang diakui dunia. Yakni, Batik, Wayang dan Keris. Ini luar biasa. Nah, kalau bukan kita sebagai warganegara yang bangga capaian ini, terus, siapa lagi?,” serunya.

Saat ditanya soal tongkat, Prof. Bambang menjelaskan, barang itu sekadar asesoris. Namun yang jelas, kain jarik yang digunakannya merupakan batik tulis asli. Tiap hari dia pakai motif batik beragam baik dari Pekalongan, Sidoarjo, hingga Madura.

Kebanggaan Prof. Bambang tidak hanya terimplementasikan di dalam negeri. Berkali-kali ikut kegiatan konferensi dan seminar internasional di luar negeri, dia tak canggung berkain itu. Khazanah lokal ini mesti terus dikembangkan. Jangan sampai orang Indonesia kelewat bangga dengan produk tekstil bermotif yang dikira batik nusantara. Padahal, barang impor

Dia bersama kawan-kawan di FEB menggagas Perkumpulan Bangga Berkain Batik. Komunitas itu kini terus berkembang dan memiliki grup FB. Anggotanya hingga berasal dari kampus-kampus lain. Salah satu rekan Bambang sesama dosen FEB  adalah Dr.Neorlailie Soewarno, SE., MBA., Ak.

Noerlailie mengungkapkan, kini banyak orang Indonesia yang bersemangat saat bicara pentingnya mengenakan kain batik. Namun, tak jarang mereka hanya pandai berujar. Untuk memakainya, masih ogah-ogahan. Sikap ini tentu kurang baik.

Perkumpulan Bangga Berkain Batik, kata perempuan yang menyelesaikan gelar master di AS ini, ingin menyosialisasikan semarak mencintai warisan budaya. Beberapa kali, para anggotanya menggelar acara pelatihan mengenakan kain batik yang baik dan benar.

“Jadi, kegiatan kami ini juga aplikatif dan menyentuh banyak kalangan. Kami sudah menggelar pelatihan ini di kampus kampus dan lokasi lain. Kami kerap diundang hadir dalam event seperti itu” ungkap dia. (*)

(Kiriman drg Heddy Hndaru-A74; Sumber : Penulis: Rio F. Rachman; Editor : Dilan Salsabila; Bahan dari : http://news.unair.ac.id/2016/08/03/melestarikan-kebudayaan-bangga-mengenakan-kain-batik/)-FatchurR

Fakta mengajarkan kepada kita bahwa perbincangan politik jalanan dari jaman ke jaman kerap mengakibatkan perpecahan. Karenanya melalui ADMIN WEB ini diminta kepada sahabat Alumni untuk menjauhi perbincangan politik jalanan di GWA-GWA itu dan juga dalam memberi komentar di Web ini.

Sebaiknya mari enerji kita yang tidak banyak lagi itu kita manfaatkan utk  meningkatkan silaturahmi dan  keguyuban antar warga komunitas Alumni, apapun pilihan dan agama Anda.

Untuk itu mari kita kembali berbincang Bisnis & Knowledge sesuai IAMDP, berkisah tentang pengalaman baik dan buruk untuk pembelajaran kita dll. Ingat Tahun2 terakhir ini ada saja berita berseliweran yang kita tidak tahu pasti benar tidaknya atau apa manfaatnya dan mayoritas kita segera mem-forward kemanapun. Padahal kita kekurangan banyak Ide untuk kemajuan komunitas kita (RedaktuR) *

Karuan saja ucapan selamat datang bahkan sahabat dari Surabaya, Jakarta dan Nederland mengucapkan selamat dan sekaligus membuat bingung sobat2 lainnya. Bagi saya biarkan saja yang lain penasaran, tapi saya hanya mengucapkan selamat atas pertunangan Della, anak yang bersangkutan. Semoga segera berlanjut hingga pernikahan hingga Kaken Ninen

Sebagai hadiah dari saya kepada calon mempelai, saya sajikan Kisah / Fenomena pertunangan di Inggris, monggo : JAKARTA; Pernikahan itu destinasi impian bagi tiap pasangan. Untuk mencapainya, umumnya pasangan melewati tahapan2 dimulai perkenalan, pacaran hingga ke tahap yang lebih serius.

Jenjang pertunangan ditempuh sebelum sampai pada upacara pernikahan. Bertunangan itu menyatakan sikap serius untuk menuju pelaminan. Salah satu bagian acara dari pertunangan itu tukar cincin. Melansir halaman Yahoo UK (14/10/2017), kini Inggris dilanda fenomena tukar cincin pra-tunangan atau sebelum bertunangan. Cincin yang dipakai dalam tren ini disebut Promise Rings atau “Cincin Janji”.

Pemberian promise rings dalam suatu hubungan menandai pasangan itu satu tahap lebih serius dan berkomitmen bersama untuk menuju pertunangan. Peritel perhiasan online Jewlr mengungkap bahwa penjualan promise rings meningkat hingga 162% dalam beberapa waktu ke belakang.

Promise Rings

Peningkatan signifikan terjadi pada pembelian oleh konsumen perempuan. “Jelas terlihat konsumen kami di Inggris gandrung konsep promise rings dan konsumen perempuan tampaknya bersemangat  meminta pernyataan komitmen dari pasangan mereka melalui cincin ini,” ucap CEO Jewlr, Tony Davis.

Menurut catatan sejarah tradisi pemberian cincin jelang bertunangan ada di budaya2 di dunia sejak masa lampau. Kini promise rings kembali disorot oleh karena pasangan2 Hollywood yang memakai promise rings. Contohnya Robert Pattinson dan FKA Twigs (yang sayangnya kini dikabarkan putus).

Mengamati maraknya fenomena promise rings, para pakar hubungan cinta menyarankan agar Anda tidak “terlena” ketika pasangan Anda memberi promise rings atau cincin pertunangan dan pernikahan. Sebab pada dasarnya cincin hanyalah simbol.

Yang penting komitmen satu hubungan serius adalah cara Anda dan pasangan saling melengkapi dalam menyelesaikan masalah bersama. (Bahan : https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3126949/tren-unik-promise-rings-tradisi-tukar-cincin-sebelum-pertunangan)-FatchurR *

Pada acara tersebut yang datang lintas angkatan. Kami semua hadir bukan karena teman satu sekolah yang sama (SMP/SMA), bukan juga karena teman seangkatan. Kami hadir karena _*”Kasih”*. Saya pastikan Pak HARRY EFFENDI mengundang kami juga karena kasih.

Kami saling mengasihi, saling menghargai semua usaha  dan kerinduan Pak Harry sebagai ungkapan syukur masih diberi kemampuan untuk mengadakan temu kangen dengan sahabat2 nya . Kami hadir sebagai penghargaan atas semua usahanya itu.

Kami saling menghormati maka ketika kami diundang, kami pun hadir. Semuanya terjadi karena kami saling mengasihi, saling menghargai dan menghormati. Pak Harry Effendy adalah seorang yang merindukan dan sangat menghargai persaudaraan dengan siapa saja tanpa memilih siapa, bagaimana teman yang dirindukan itu.

Meskipun beda jenjang sekolah, beda angkatan namun kami sungguh dapat dipertemukan dalam suasana nyaman dan akrab sambil menyanyi dan melantai. Sangat besar kecintaan Pak Harry Effendy pada *Mater Dei Probolinggo*. Meski jauh dan badan sudah tidak muda lagi semua bukan halangan untuk*” Poelukoempoel”* dengan teman Mater Dei.

Benar lho Reuni itu terjadi karena adanya kasih, saling menghargai dan menghormati. “Bu Lely dan Pak Djiang hadir juga malam itu tetapi datang terlambat karena menyempatkan hadir. Beliau tanggal 15/11 ke Surabaya karena ada acara HUT cucunya. Acaranya tanggal 15 & 16 Nopember-2018.

Hari itu juga tanggal 16/11/18 sore pulang ke Probolinggo karena menghadiri undangan  Bp Harry Effendy.

Tanggal 17/11/18 pagi mereka langsung balik lagi ke Surabaya karena harus berangkat ke Bandung ada acara keluarga. Luar biasa Bu Lely dan  P Djiang ini. (Bahan : dari Endang Widodo-A68 dan  Harry Effendy-P61)-FR *

Dalam kehidupan ini jangan selalu berharap bahagia dan kesempurnaan karena kata2 itu adalah milik Tuhan dan kita cukup selalu mensyukuri dalam segala hal.

Mengingat se-buruk2 keadaan semiskin dan menderitapun kita masih lebih banyak suka dan gembiranya dari pada sedihnya.  Karena Tuhan pasti memberi kekuatan serta hiburan pada umatNYA.. Bila ada yg merasa lebih baik itu adalah Anugerah kemurahan untuk saudaraku. Namun ingat didalam kelebihan sisipkan sebagian kecil Kebahagian untuk disalurkan pada sesamanya Amin.

Ingatlah saudaraku

Waktu seperti sungai yang airnya mengalir dan tidak akan bisa kembali lagi. Maka harusnya hidup mu di buat berati dan AYO KITA KETEMU LAGI REUNI DI PROBOLINGG0 tgl 16 Nopember-2018 cafe DELELAH jam 18.30 malam tidak pakai iuran siiip aku dari Jakarta khusus nemui anda loh

Yuk kita salurkan kebahagiaan dengan Poelkoempoel Alumni Materdei di Surabaya dan Probolinggo bersama saya Harry Effendy, dengan menyesuaikan jadwal acara saya sebagai berikut :

Acara tgl 15/11/2018 : Jam 11 ketemuan dg famili di jl Jimerto sby

Jam 17 sore ketemuan dengan teman mamaku udah 57 tahun gak ketemu

Jam 20 ketemu dengan teman Ex Materdei

Tgl 16/11/2018 Jam 18.30 reuni dengan teman ex Materdei di Cafe Delelah jl HG Mansyur barat stasiun kereta api Probolinggo

Tgl 17/11/2018 Jam 14 siang ketemu famili di Surabaya

Jam 19 mallm reuni dengan bos ikan bakar Cianjur

Tgl 18/11/2-18 Jam 7 pagi kesaksian dan nyanyi di gereja Surabaya

Jam 12 siang reuni dengan mantan karyawan Taman Tirta serta mantan petinju jatim di Restauran Mie Setan jl Dukuh Kupang 25 Surabaya dekat Universitas Wijaya kusuma Surabaya

Tgl 19/11/2018 Pertemuan dengan teman2 Surabaya

Tgl 20/11/2018 Ketemuan dengan keponakan2 di jl Dukuh Kupang Barat 31 no 15 Surabaya

Tgl 21 nop OTW Jakarta;

Terima kasih Tuhan memberkati kita smua sehat dan sampai jumpa lg yg akan dtg  Amin Amin Amin

(P61 Harry Effendy)-FR *

Siapa sih yang gak sayang pada anaknya. Termasuk saya yang ingin melihat anak2ku senang dan bahagia sesuai kemampuannya.

Kali ini anakku  Pancari Pandawa ikut Lomba menyanyi. Mulai tanggal 12 sampai tgl 16 Nopember di karantina dalam rangkah lomba nyanyi THE VOICE di GLOBAL TV. Mohon Doanya untuk anakku Pancari Pandawa

Dalam lomba asalnya peserta 2000 orang lebih sampai 3x lomba sisa 200 orang.  Diseleksi dan lomba lagi September-2018 sisa 80 orang yang lolos termasuk Pancari Pandawa.

Sekarang dilomba di TV GLOBAL Pancari tampil tgl 15 Nop Moga2 sukses bisa masuk 10 besar cukup . Atas doa anda smua kami haturkan banyak trima kasih Tuhan membetkati kita smua Amin Amin Amin

(Harry Effendy-P61)-FR *

Wali Kota Probolinggo, Rukmini bangga dengan personil Paskibraka Kota Probolinggo-2018. Pasalnya, tinggi badan anggota Paskibraka tahun ini ideal. Kebanggaan itu disampaikan Wali Kota saat mengukuhkan dan menetapkan anggota Paskibraka dan Korps Musik Manggala Praja Probolinggo tahun 2018 (15/8).

“Pilihan yang saya lihat hari ini tepat dan bagus. Tingginya proporsional. Kalau seandainya PNS seperti ini bagus sekali. Kalau semua PNS setinggi ini tentu saya bangga. Selamat kepada anak2 semua, mudah2an ini jadi awal pengembangan prestasi yang di kemudian hari anak2ku ini jadi orang2 sukses. Ini sejarah bagi hidup kalian” ujarnya.

“Saya ucapkan terima kasih pada panitia dan pelatih yang bekerja keras dari menyeleksi calon anggota Paskibraka, hingga telah terpilih 72 siswa siswi terbaik dari SMA, SMK, MA di Kota Probolinggo. Kemudian mendidik dan melatih anak2 selama 15 hari” tambah Wali Kota.

Wali Kota juga berharap anggota Paskibraka menyiapkan diri dengan baik menjalankan tugasnya. “Ada ribuan pasang mata yang akan menyaksikan kalian di lapangan dalam menjalankan tugas sebagai Paskibraka. Persiapkan diri kalian baik-baik sejak sekarang ini”.

“Karena untuk menjadi Paskibraka ini tidak mudah, harus melalui seleksi ketat. Kalian sudah berlatih dengan gigih dan sungguh2. Untuk itu saya harap jangan menganggap ringan tugas ini, laksanakan dengan semangat dan penuh tanggung jawab,” pungkas Rukmini.

Wajah2 bangga terlihat dari para anggota Paskibraka yang dikukuhkan. Salah satunya, Muhammad Rizky Abdillah dari SMKN 4. Ditanya soal perasaan saat ditetapkan sebagai anggota Paskibraka, Siswa pemilik tinggi badan 178 cm itu menjawab singkat “Bangga. Itu saja yang saya rasakan,” ujarnya.

Susunan keanggotaan Paskibraka dan Korps Musik 2018 tertuang dalam Keputusan Walkot Probolinggo tentang Penetapan Paskibraka dan Korps Musik Manggala Praja Kota Probolinggo-2018. Diputuskan ada 72 orang Paskibraka dan 85 anggota Korps Musik.

Angetrisha Merici Purnamasica dari SMAK Mater Dei ditunjuk sebagai Pembawa Baki saat detik2 Proklamasi dan Nanda Wira FB dari SMAN 3 sebagai Pembawa Baki saat penurunan bendera. Untuk pembawa bendera, Nurul Huda dari SMA Sunan Giri. Giovanny Genesius P dari SMAN 3 dan Yuzky Eka W dari SMKN 4 sebagai Pengerek Bendera. (Deshy E Vera; abdurhamzah/humas; Bahan dari : http://humasprotokol.probolinggokota.go.id/v2/berita/religi/1181-wali-kota-banggakan-personil-paskibraka-2018.html)-FR *

Dia tampak kecewa dari berita2 WA nya. Dan saya baru sadar telah tiga kali tidak menghadiri undangannya di Megamendung (HUT dia), di Probolinggo dan di Surabaya untuk poelkoempoel. Dia merasa diumur yang makin senja, dia berharap setidaknya bisa ketemuan minimal 3x dalam setahun.

Ketika saya katakana kepadanya, saya telah mengantongi tiket ke Surabaya pada tanggal 25/7/18 dan memberi informasi lebih detail kegiatan dia sebagai berikut :

*Tanggal 26/7 saya berangkat ke Surabaya, katanya

*Tanggal 27/7 acara pertemuan dengan mantan karyawan Taman Tirta dan mantan petinjuSurabaya

*Tanggal 28/7 acara ketemuan dg teman2 Alumni sekolah Materdei Probolinggo di Resto NS di depan Mall Galaxy

*Tanggal 29 juli pagi

– jam 7 Acara pelayanan kesaksian dan nyanyi di Gereja GPDI Bukit Mulya Depan Indosiar SBY

-Sore jam 16 Pelayanan di Gereja Pantekosta Tarbenakel Mojokerto

*Tanggal 31/7 Pelayanan dI Gereja Pantekosta Eben Eser

*Tanggal 31/7 jam 18.00 pelayanan di Gereja Pantekosta Eben Eser Jember Jatim (Aguk)-FR