Sejarah Motif Batik Malang(2/3)

(batik-tulis.com)-Mari kita lanjutkan ngobrol tentang Motif Batik Malang dan keterangannya :  Filosofi dari motif batik Malang itu jika kita tinjau dari motif yang terbentuk yaitu,

a-Gambar tugu malang perlambang kekuasaan wilayah yang bisa juga kita representasikan sebagai wujud keperkasaan dan ketegaran.

b-Mahkota pada motif batik ini representasi dari bentuk mahkota dari raja Gajayana yang membawa Kerajaan Gajayana ke puncak kejayaannya. Jika dikaitkan kehidupan masyarakat, sebagai wujud  harapan agar yang mengenakan batik Malang ini mampu meraih puncak kejayaan dalam hidupnya.

c-Rumbai Singa mewakili kultur atau budaya masyarakat Malang waktu itu berjiwa pemberani dengan semangat membara, pantang menyerah seperti “Singo Edan”, hingga menjadi lambang Malang saat ini.

d-Bunga Teratai lambang keindahan kesuburan alam. Kisah Hindu era kerajaan Singosari, bunga teratai ini jenis bunga Dewa Wishnu sebagai dewa pemelihata alam. Makna yang terkandung dari bunga ini kearifan atau kebijaksanaan yang mengakibatkan kemakmuran bagi masyarakat yang dipimpinnya.

Contoh yang paling mudah yaitu kepala keluarga, sehingga sangat pas sekali jika seorang kepala keluarga mengenakan motif batik malang ini dalam bekerja atau mencari nafkah.

e-Arca Candi Singosari salah satu ornamen utama dari motif batik malang karena identitas Malang, Candi itu berada. Selain itu juga untuk mengingatkan kita akan kejayaan Singosari pada waktu tersebut.

f-Sulur-Sulur wujud kehidupan yang tidak kekal namun selalu tumbuh, berkembang dan menunjukkan manusia itu pasti menerima ajal. Dan sulur bersambung menunjukkan selalu ada generasi penerus yang melanjutkan tujuan kehidupan. Ini jadi harapan agar manusia senantiasa introspeksi diri dan nerimo ing pandum guna mengetahui manusia memiliki batasan2.

g-Isen-Isen Belah Ketupat ini representasi dari relief candi Badut yang bermakna pengakuan, manusia tidak sempurna, tempatnya salah dan tidak layak juga tidak pantas untuk menyombongkan diri. Hal tersebut sejalan dengan filosofi sulur-sulur yang berujung pada introspeksi diri.

Berdasar penjelasan setiap motif batik2 itu kita simpulkan motif batik Malang mengharapkan suatu keluhuran dari pemakainya untuk selalu berdiri tegak, berani, bertanggung jawab dengan penuh rasa hormat agar mampu menyatu dengan lingkungan dia tinggal.

Saat ini motif batiknya mulai dikembangkan seniman dan perajin kreatif Batik Malang seperti motif batik ulat bulu yang terinspirasi dari keresahan warga Probilinggo pada hama ulat. Detail motifnya berbentuk ulat bulu yang berada di atas daun dan dihiasi telur ulat.

Hasil pengembangan motif lain : Gambar burung dan gambar kupu2 wujud keprihatinan warga Malang pada kurangnya pemangsa ulat yang mengakibatkan endemi ulat bulu (2013). Motif batik Malang yang lain : Sawat Kembang Pring (motif berbentuk bambu Jawa sakbarong), motif Teratai Singo, Dele Kecer (hijau-merah), Kembang Kopi (gambar motif biji kopi yang dibelah dua berwarna hitam),

Juga Motif Kembang Tanjung (kuning-sawo matang, diselingi gambar bunga bulat tengah dengan pinggir bergerigi), Kembang Juwet (biru-hijau), Kembang Jeruk (coklat), Kembang Mayang (warna merah-kuning), Kembang Manggar (warna putih-kuning), dan Kembang Padma (teratai).

Motif batik Malang modern, dikenalkan mahasiswa dari Unibraw. Batik ini dinamakan Kitab Malangan yang disarikan dari nama kitab [dibaca dari kanan], dialek warga Malang yang suka bolak-balik kata. motif kitab malangan berupa kaligrafi membentuk pola singo edan. Bersambung……. (CahBagoes; bahan dari :  (https://batik-tulis.com/blog/batik-malang/)-FatchurR