Olahan kerang Maluku tak kalah dengan Rendang
Ambon, Kompas.com-Melancong ke Prop Maluku, jangan Cuma kunjungi ragam wisata pantainya. Daerah yang dulu terkenal rempahnya ini punya racikan kuliner istimewa. Melimpahnya hasil laut, membuat Maluku punya beragam olahan hasil laut. Yang favorit ialah ikan kuah kuning, dan rwbia.
Rwbia berasal dari kerang atau bia yang melimpah di pantai2 Maluku. Masyarakat mengolanya dengan macam2 rempah dan jadi panganan se-hari2 bersama papeda atau ubi kayu (singkong).
KompasTravel menemukan Kuliner Ambon, rwbia, di tenda2 kuliner Pantai Natsepa, Salahutu, Kab-Maluku Tengah, Pulau Ambon. Di sana, rwbia dijajakan dengan singkong rebus dan kue talam pendampingnya. Saat KompasTravel pertama cicipi rwbia, langsung teringat racikan rempah Minang yang kaya. Bumbu rwbia kaya kelapa, aren, jintan, kunyit, dan rempah lain.
“Rwbia ini jadi lauk se-hari2 masyarakat pesisir Maluku, karena kerangnya banyak” ungkap Dina Suitela (41), perempuan penjaja hidangan ke KompasTravel, di sela2 Culture and Culinary Trip, PT. JAS Airport Service (12/11/17).
Wanita yang disapa Mama Dina itu jelaskan, rwbia dibuat dengan kerang apa pun, beda di tiap daerah pesisir, tergantung jenis kerang di daerah itu. Meski jadi panganan se-hari2, membuatnya tak mudah. Kerang dicuci bersih dan direbus hingga matang. Bumbu rampah yang diracik, banyak mulai aneka bawang, kunyit, cabe, jintan, ketumbar, santan, dan kelapa parut.
“Kelapa yang digunakan jenis kelapa manta yang tidak terlalu kering, disangrai 2 jam. Santannya yang dipakai kentalnya saja, setelah disaring yang cairnya dipisahkan, biar lezat”. Rasanya gurih sedikit pedas, seperti bumbu2 minang, hanya aplikasinya di makanan laut. Dari bumbu2 itu, sensasi gurih hidangan laut berupa kerang itu membuat makin terasa.
Salah satu kunci agar hidangan yang menggunakan banyak unsur kelapa ini awet, Dina gunakan cuka dan gula aren untuk bahan pengawet alaminya. Oleh karena itu, hidangan ini tahan satu minggu diluar kulkas. Di dalam kulkas bisa satu bulan, lalu digoreng lagi agar lebih sedap.
Satu porsi lauk ini dijual Rp 15.000, ukuran sepiring kecil penuh. Dina menjualnya ditempat kotak plastik, di Pantai Natsepa. Hidangan juga biasa dijual di resto pesisir2, atau sentra kuliner pesisir lain. (Muhammad Irzal Adikurnia; I Made Asdhiana)
Monggo lengkapnya klik aja : (http://travel.kompas.com/read/2017/11/17/060900027/olahan-kerang-dari-pesisir-maluku-ini-tak-kalah-dengan-rendang)-FatchurR
Leave a Reply