- Alumni-Buletin-Ide (56)
- Berita Duka (163)
- Bisnis-ketrampilan-Hobi (567)
- Budaya-Wisata-Kuliner (2,099)
- Ebook Gratis (2)
- IPTEK/HOAX/Aku cinta RI (3,762)
- Kesehatan n OR (1,869)
- Lingkungan hidup (398)
- Maju bersama IAMDP n Materdei (327)
- Muda-di Rona n Prest (1,208)
- Paid to Post (1)
- Pay Per Click (1)
- Photography (5)
- Psychological (1,518)
- Reliji Kristiani (265)
- Rohani Islam (134)
- Selingan (2,622)
- Sidebar Photoblog (7)
- Uncategorized (1,051)
- Sidarta Krisnamurti on Kopi Mbajing Citarasa Unik Dari Perbukitan Menoreh
- karimunjawa on Makanan Tradisional Mulai Punah Dan Membuat Anda Muda Kembali(2/4)
- Ernie Hariati on Banyu Mili Di Wonosalam Wisata Yang Menawan
- Sidarta Krisnamurti on Kandang Sumo Diserang Covid-19
- Karimun Jawa on Momen #DirumahAja Untuk Menjalin Komunikasi Terbuka
- Cicilia Bangun on Mengajar Dari Rumah Nadiem Ajak Guru Keluar Dari Zona Nyaman
- karimunjawa on Mengajar Dari Rumah Nadiem Ajak Guru Keluar Dari Zona Nyaman
- Sidarta Krisnamurti on Berita Duka Cita Sumitro Bin Astrowidjojo 05-03-20
- Karimunjawa on Paviliun Indonesia jadi Terbaik di Berlin
- Seller denature on Mengenal Susu Kedelai-manfaat dan risikonya(4/5)
- FatchurR on Perayaan Malam Tahun Baru Di Berbagai Belahan Dunia(1/3)
- FatchurR on Desa Glintung Go Green Berprestasi Karena Gerakan Menabung Air
- Harry Reksosamudrasam7 on Desa Glintung Go Green Berprestasi Karena Gerakan Menabung Air
- Paket wisata karimunjawa on Pantai terindah di Bali(1/5)
- Harry Reksosamudrasam7 on Perayaan Malam Tahun Baru Di Berbagai Belahan Dunia(1/3)
Nitya pianis muda ingin sebarkan Virus Musik Klasik
Surabaya – Tak banyak musisi muda tertarik genre klasik. Nitya Primantari (24), pianis asal Surabaya, berbeda. Dengan genre itu ia mampu meraih juara pertama di ‘Ile de France’ kompetisi piano internasional 2014 lalu.
Cerita putri sulung dari 3 bersaudara pasangan Sutoto Jacobus-Lusyana Setijani itu lumayan panjang. Sebelum berkarier, Nitya mulai asah bakat mengikuti kursus piano, balet hingga biola. Namun pilihan gadis kelahiran 2/10/1991 ini jatuh ke piano. Bakatnya mulai terlihat sejak 6 tahun dan berhasil memenangkan berbagai kompetisi nasional.
Usai lulus SMA, Nitya melanjutkan pendidikan di Yong Siew Toh University di Singapura dengan beasiswa penuh. “Saya hanya setahun di Singapura, pindah ke Ecole Normale de Musique de Paris untuk memperdalam aliran musik klasik,” ujarnya kepada detikcom, Kamis (18/6/2015).
Selama studi di Paris, Nitya banyak mengikuti berbagai kompetisi piano internasional. Tawaran untuk bergabung dalam program musim panas dari sekolah musik, salah satunya International Keyboard Institute and Festival di New York, pun datang.
“Paling berkesan yang di Paris. Tapi prestasi internasional pertama saat berumur 19 tahun,” ujar Nitya yang akan menggelar konser tunggalnya dengan berkolaborasi dua musis jazz, Benny Chen dan Kevin Pieter, hari ini.
Dalam konser tunggalnya di Surabaya, Nitya tidak hanya ingin menunjukkan kepiawaian bermain pianonya tapi juga ingin menyebarkan virus musik klasik. “Selain ingin mengenalkan lagi dunia musik klasik khususnya pada generasi muda. Saya juga akan berbagi ilmu,” imbuhnya.
Ia juga meyakinkan jika dalam konser tunggal pertama di Surabaya akan berimprovisasi saat bermain sehingga berbeda dengan konser musik klasik lainnya.
“Kan kolaborasinya dengan musisi jazz. Dimana musik jazz bermainnya tidak pakem, lebih banyak improvisasi,” pungkas Nitya. (ze/try; http://m.detik.com/news/tokoh/2947138/nitya-pianis-muda-surabaya-yang-ingin-sebarkan-virus-musik-klasik)-FatchurR
UD. Setiadarma-Surabaya Sidharta Krisnamurti HP. 08165419447
Leave a Reply