Kecepatan hitung Rawon di Surabaya
SURABAYA,KOMPAS.com –Terletak di Taman Bungkul, Surabaya, ada warung rawon tersohor. Bukan karena menu rawonnya, melainkan kecepatan pramuniaga menghitung jumlah akhir pembayaran. Hingga akhirnya warung rawon ini dikenal dengan nama Rawon Kalkulator.
“Ini buka sejak tahun 1975. Banyak pindah lokasi, terakhir di Tamang Bungkul. Namanya bukan Rawon Kalkulator tapi Sedap Malam, nama rawon kalkulator itu dikasih oleh pengunjung,” ungkap salah satu pramuniaga Rawon Kalkulator.
Menu utama yang dihidangkan Rawon Kalkulator hanya 2, yakni rawon dan soto. Sisanya lauk pendamping : Perkedel, telur asin, kerupuk, dan emping. Menu sederhana membuat KompasTravel dan Tim Merapat Trans Jawa untuk ekspedisi jalur mudik dari Kompas.com yang berkunjung (27/6/16) ke warung ini mudah menentukan pilihan.
Tak sampai 2 menit, pesanan kami tersaji. Rawon kalkulator nampaknya efisien perihal waktu. Segera kami menyantap rawon dengan daging sapi empuk. Selesai makan, kami penasaran dengan kebolehan pramuniaga Rawon Kalkulator menghitung “bon”. Para pramuniaga menjagokan Suladi alias Macan yang jadi pramuniaga Rawon Kalkulator sejak 90’an.
“Ayuk makannya apa saja? Berhitung dimulai!” ungkap Suladi dan KompasTravel mulai menyalakan stopwatch. Cara menghitung Suladi unik dan kocak. “Yi er san si (angka satu dua tiga empat dalam Bahasa Mandarin), ini tambah ini jadinya itu, ada makan perkedel, tidak? Telurnya berapa hayuk? Jadi punya telurnya tiga?” tutur Suladi.
Aksi Suladi ini menyedot perhatian pengunjung Rawon Kalkulator. Beberapa pengunjung tertawa geli, terhibur oleh cara menghitung Suladi. Akhirnya tepat di waktu 1 menit 34 detik, Suladi berkata, “Semuanya Rp 194.000, pokoknya Rp 200.000 nanti kembali.”
KompasTravel akhirnya minta nota untuk rincian hitungan dan benar saja hitungan Suladi tepat!
“Saya bisa menghitung karena terbiasa, dari tahun 90-an (angka) harganya kecil, lama2 makin besar,” ungkap Suladi.
Tak ada kursus khusus hitung bagi pramuniaga Rawon Kalkulator. “Kami bisa karena hafal harga, terbiasa, dan tiap hari menghitung. Ya, tergantung masing2 orang ada yang bisa hitung cepat ada yang tidak,” ujar salah satu pramuniaga. (Silvita Agmasari; Ni Luh Made Pertiwi F; http://travel.kompas.com/read/2016/06/28/210900627/Keren.Menantang.Kecepatan.Hitung.Rawon.Kalkulator.Surabaya?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp)-FatchurR