Gurun Pasir Di Arab Jadi Padang Bunga Lavender
(Cuplikan dari : liputan6.com)-JAKARTA; Hujan musim dingin yang lebih lebat dari biasanya membuat gurun pasir di bagian utara Arab Saudi berubah jadi padang Bunga Lavender. Fenomena ini menarik para wisatawan dari seluruh Jazirah Arab.
Menurut AFP, dikutip dari France24, (20/2/2023), Muhammad al-Mutairi. Ia rela berkendara hampir 6 jam dari kampung halamannya di wilayah tengah Arab Saudi untuk melihat panorama langka itu.
“Tidak ada yang menyangka ini terjadi di Arab Saudi,” kata pensiunan guru usia (50) itu pada AFP saat ia mengamati lautan bunga lavender yang membentang sejauh mata memandang di gurun pasir sekitar Rafha, dekat perbatasan Irak.
“Aroma dan pemandangannya menyegarkan” sambungnya. Hujan musim dingin membawa banjir yang mematikan ke bagian barat Arab Saudi, akhir 2022, tapi di wilayah utara, peristiwa ini membawa kehidupan ke padang pasir.
Nasser al-Karaani menempuh 770 km dari ibu kota Riyadh melihat bunga warna-warni sebelum layu. “Ini berlangsung pada 15 hingga 20 hari dalam setahun, dan kami datang untuk menikmatinya,” kata pengusaha Saudi berusia 55 tahun itu.
Fenomena langka sebelumnya
Hamza al-Mutairi yang berkemah bersama teman-temannya, mengatakan ia “disegarkan” oleh pemandangan padang bunga lavender. “Ini memberi seseorang motivasi baru untuk hidup,” kata pria berusia 56 tahun itu.
Di dekatnya, Abdul Rahman al-Marri, mengatakan ia berkendara jauh dari negara asalnya Qatar untuk melihat bunga itu. “Pemandangan itu sepadan dengan perjalanan lebih dari 12 jam. “Seolah Anda berada di surga.”
Sebelum ini, potret pegunungan tandus berubah menghijau di Kota Makkah lebih dulu menarik perhatian, awal 2023. Saat itu, dilaporkan kawasan bertanah kering berubah jadi hijau penuh rumput setelah diguyur hujan lebat.
Laporan Arabia Weather, 7/1/2023, dari mStar, 9/1/2023 , tangkapan satelit Terra (dikeluarkan Badan Antariksa Amerika/NASA) mengabadikan pemandangan hijau di beberapa wilayah di Arab Saudi. Vegetasi hijau muncul di daerah kering yang didominasi gurun, seperti Makkah, Jeddah, dan Madinah.
Curah Hujan Tinggi
Curah hujan tinggi di Arab Saudi sejak Desember 2022. Ini terjadi dengan kecepatan yang sama dan hampir terus menerus dalam jangka lama dibanding tahun-tahun sebelumnya. Akibat curah hujan melimpah, terutama di wilayah barat Arab Saudi, beberapa daerah jadi tertutup tanaman hijau secara tidak biasa.
Foto-foto pegunungan gersang berubah jadi penuh rumput di kota Makkah pun dibagikan akun Twitter @theholymosques, bulan lalu.
Di tengah fenomena ini, banyak warganet takut dengan pemandangan hijau di Arab Saudi. Mereka mengaitkannya dengan tanda-tanda kiamat. Sebelum hujan lebat melanda wilayah ini, ada kekeringan di berbagai wilayah Arab Saudi.
Bukan kali pertama
Tidak lama, hujan turun hampir dua minggu, mengguyur kota-kota di Arab Saudi, termasuk Makkah dan Madinah yang biasanya hujan 2–3 hari tiap tahun. Pasokan air hujan yang melimpah ini membuat lanskap dan lembah 2 kota suci ini jadi hijau.
Fenomena lahan tandus jadi hijau ini bukan pertama di dunia. Dari tahun ke tahun, sejumlah negara, termasuk tetangga Arab Saudi, UEA. Awal tahun lalu, gurun Dubai dan daerah di Emirat Utara berubah hijau alami, menurut Gulf News. Hujan menghidupkan semak-semak dan rerumputan di sekitar kawasan Hatta.
Efek menguntungkan dari cuaca musim dingin sejuk ini terlihat sepenuhnya karena tanaman gurun terlihat lebih subur, lebih hijau, dan udara lebih bersih setelah hujan, lapor publikasi itu. Terutama tercatat di Pegunungan Khor Fakkan, setelah berminggu-minggu hujan.
Baca artikel dari sumber dan selengkapnya di https://www.liputan6.com/lifestyle/read/5211776/fenomena-gurun-pasir-di-arab-saudi-berubah-jadi-padang-bunga-lavender ; Oleh Asnida Riani
(Diedit dan Disajikan ulang oleh FatchurR *
Leave a Reply