Festival gejog lesung 2015
SUASANA lapangan Desa Barepan, Kec-Cawas, Klaten ramai. Ratusan warga memenuhi lokasi itu. Satu persatu kelompok gejog lesung unjuk kebolehan dalam Festival Gejog Lesung yang diadakan Pemerintah Kecamatan Cawas untuk menyambut HUT Ke-70 RI dan HUT Ke-211 Klaten.
Kegiatan tersebut diikuti 18 peserta dari berbagai kecamatan. Penabuh alat penumbuk padi yang bisa dijadikan alat musik itu ratarata sudah berumur.
Meski demikian, mereka terlihat bersemangat dan kompak saat memukulkan alu (penumbuk) kayu ke lesung berukuran besar. Berbagai tembang lama dimainkan, salah satunya tembang Lesung Jumengglung karya dalanng kondang asal Klaten Ki Narto Sabdo.
Semula festival hanya digelar untuk peserta dari Kecamatan Cawas saja, namun kemudian agar meriah mereka mengundang peseta dari kecamatan lain.
‘’Festival gejog lesung mengingatkan bahwa Klaten adalah kawasan lumbung padi. Cawas juga daerah penghasil beras. Festival Gejog Lesung baru kali pertama digelar,’’ kata Camat Cawas, Muh Nasir, Sabtu (8/8). ‘’Kami diundang khusus oleh panitia untuk ambil bagian dalam festival.
Sejak pensiun, saya sering mengisi waktu dengan gejog lesung, meski latihannya tidak setiap hari. Untuk persiapan ikut festival ini, kami latihan dulu tapi cuma tiga kali,’’ kata Karsono, anggota Grup Cahyo Jumengglung Gayamprit, Klaten Selatan.
Ratusan Tahun
Lesungnya terbuat dari kayu nangka dan sudah berumur 15 tahun. Namun dia juga punya yang berusia 100 tahun. Adapun Kardijo (62) anggota seni Asri Laras mengaku menggunakan lesung yang umurnya sudah ratusan tahun.
Dalam festival itu, Grup Guyub Warga dari Desa Barepan, Kec-Cawas tampil juara I, juara II Grup Ngudi Lestari dari Desa Sobayan, Kec-Pedan, dan juara III Grup Manunggal Laras dari Desa Tambak, Kec-Karangdowo. (Merawati Sunantri-68; http://berita.suaramerdeka.
Leave a Reply