Bekas Tempat Tinggal Pangeran-Hotel Tertua Di Solo
(travel.detik.com)-SOLO; Banyak bangunan tua di Solo berubah fungsi jadi hotel dan penginapan. Tapi, yang satu ini spesial. Hotel Dana, dikelola keluarga besar Pura Mangkunegaran, diklaim jadi hotel tertua di Solo. Menariknya, hingga kini hotel di jantung kota Surakarta itu masih eksis.
Hotel di Jalan Slamet Riyadi no. 286 itu akan dirombak besar-besaran jadi hotel bintang-5. Namun, sejumlah bangunan yang masuk cagar budaya tetap dipertahankan seperti adanya.
Bekas kediaman pangeran
Komisaris Hotel Dana, Marga Eka Daya, menjelaskan bangunan di pusat Kota Solo itu dulu tempat tinggal pangeran Keraton Kasunanan Surakarta. Rumah itu ditempati putra Pakubuwono X, yaitu Purbonegoro sejak akhir abad ke-19.
Di era Mangkunegara VII, tahun 1916-1922, Mangkunegaran beli bangunan ini. Saat itu Mangkunegaran melakukan pemisahan aset pribadi dengan praja.
“Dalam pemisahan aset itu dibentuk Dana Milik. Seperti Pabrik Gula Colomadu, Tasikmadu, Hotel Dana itu masuk Dana Milik Mangkunegaran,” katanya di Pura Mangkunegaran, (20/9/21). Di era kemerdekaan, tahun 1946, aset Mangkunegaran dibekukan pemerintah. Saat itu pemerintah menjadikan sebagai hotel.
“Tahun 1952 saat dikelola pemerintah, jadi hotel pertama di Solo. Baru di tahun 1992, hotel kembali ke Mangkunegaran dan dikelola Yayasan Suryo Sumirat,” ujar dia.
Pada bagian tengah hotel itu ada bangunan cagar budaya yang selama ini dimanfaatkan sebagai gedung pertemuan atau pernikahan. Kamar-kamar hotel berada di sekeliling bangunan utama dan hanya satu lantai.
“Kalau dulu samping-samping itu kandang kuda dll. Sejak kita terima dari pemerintah itu bentuknya sudah seperti ini. Tapi kita komitmen untuk tidak mengubah bangunan yang tengah itu,” ujar dia.
Akan dirombak besar-besaran
Dirut Hotel Dana, BRM Roy Rahajasa Yamin, mengatakan hotel di lahan 11.000 m2 itu akan dirombak besar-besaran. Saat ini pembangunan dalam tahap perencanaan.
“Di usianya yang 69 tahun, hotel ini butuh renovasi agar lebih modern tapi tidak meninggalkan budaya Jawa. Kita punya masterplan, akan ada feasibility study, nanti kita sesuaikan,” kata Roy.
Pembangunan dimulai awal 2022 dan diperkirakan rampung 3 tahun. Dalam perombakan ini, pihak Mangkunegaran bekerja sama dengan PT Layani Nahdlatul Ulama (LNU).
Presdir PT LNU, Seno Adjie, mengatakan pembangunan butuh dana sekitar Rp 600 miliar. Hotel tersebut, menurutnya akan menjadi hotel bintang lima bernuansa Jawa Mangkunegaran yang modern.
“Kami ingin membangun jadi hotel bintang-5, biaya sekitar Rp 500-600 miliar. Ini jadi hotel asri ala Jawa Mangkunegaran, namun tetap modern. Jadi, kami lestarikan dan mengembangkan kebudayaan” kata dia.
Baca artikel detikTravel, “Bekas Tempat Tinggal Pangeran, Hotel Tertua di Solo Diupgrade Jadi Bintang 5” selengkapnya https://travel.detik.com/travel-news/d-5732976/bekas-tempat-tinggal-pangeran-hotel-tertua-di-solo-diupgrade-jadi-bintang-5.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
(bnl/fem; Bayu Ardi Isnanto)-FatchurR *
Leave a Reply