I’m proud to be A72 community
Bagaimana aku tidak bangga dengan kenyataan yANg kualami pada saat reuni yang kemarin berlangsung (Akhir Mei-2018)….tidak ada sekat diantara kita baik suku, agama, maupun status social.
Disaat tidurpun kami berkumpul menjadi satu baik yang the have maupun the have not. Baik yANg berkulit putih maupun yg berkulit sawo matang kamipun bercanda, bernostalgia. Sungguh ini adalah satu nikmat dan karunia yang Tuhan berikan bagi kita A72 semuanya.
Bahkan sampai pada saat makan SAHUR pun ada beberapa teman kita (ie ie, Temmy, Tjien Ming, Ting Kwee…dan beberapa orang) yang non muslim memiliki rasa solidaritas, toleransi dan kesetia kawanan yang begitu aku banggakan mereka rela menemani, menunggui teman kita yang muslim (Totok & istri, Sasongko) saat makan SAHUR sampai jam 3 pagi.
Mendengar cerita dari kawan2 tanpa terasa mataku ber-kaca2…rasa persaudaraan dan solidaritas yg ada di A72 begitu kuatnya dan tetap kita junjung tinggi. Semoga slogan Murup Forever tetap terjaga dan ter refleksi dalam komunitas kia A72, Amen GBu all. (Karya Alumni A72; kiriman Budiono)-FR
Catatan : Komentar Ernie hariati-A71 :
Saluuuut untuk alumni A-72, juga untuk alumni angkatan lainnya.
Betul pak Budiono, sebenarnya sejak jaman dulu di Indonesia meskipun ber-beda2 sudah guyub. Akhir2 ini saja karena kondisi di Jakarta sering ribut, ada beberapa yang terpengaruh.
Saya sendiri yang Muslim sempat nangis waktu pindah rumah, karena rombongan dari perumahan lama yang sambang 90% dari non muslim. Mari kita yang tinggal didaerah tetap menjaga kerukunan dan kedamaian, Amin. (Ernie-A71)-FR